Ada dua kali yang bikin aku mikir, wah, aku se-disayang ini ya.

1. Pas pertama I was diagnosed with BPD. Sepanjang berobat Hengkara was accompanying me walaupun cuma via chat. And he saw the detailed diagnosis. Comforted me. Kedengerannya sepele, memang. Tapi di tahun itu kami belum tau kami masih satu lini leluhur jadi ya, mikir gak sih, the act of kindness done by temen virtual. Sepenting itu. And the way he stayed with me all through my deaths and reborns, too. Never once I want to imagine a life without him, beneran deh. Makasih banyak ya, Papih Heng.
2. Melaka. Pacarku. Aku gak ngerti ini reward untuk kebaikanku yang mana karena I don't think I've done many good deeds in life, but the way he loves and letting people love him back is something I've never known is all I needed. Tuhan, beneran, buat yang ini kusemogakan selalu dalam rapal biar tukang jagalnya selalu Melaka buatku.