Retrospring is shutting down on 1st March, 2025 Read more
[HE/HIM — 18]
“saya sudah mati berkali-kali dan ini adalah putaran yang ketujuh puluh tujuh kali.”
512
Warning: !gore!
Makan malam dibuka dengan daging istrimu, ditemani dengan jus segar darah anakmu serta dagingnya.
Buka mulutmu, paksakan isi dengan daging istrimu pastikan kau melahapnya dengan benar karena kau sudah menyia-nyiakan sosok yang mencintaimu. Makan dengan lahap tanpa rasa menyesal karena tak akan ada yang menyuruhmu untuk bekerja lagi dan kau bisa lanjutkan untuk berjudi lagi.
Minum jus berwarna merah pekat, segar dari kurasan darah anakmu yang engkau sering kali pukuli tanpa ada alasan yang jelas. Minum sampai anakmu memohon untuk berhenti, lalu tatap ia dengan rasa bahagia karena akhirnya tak ada yang mengganggumu lagi.
Makan malam ditutup dengan kue yang terbuat dari otak istri dan anakmu dicampurkan dengan usus mereka. Jangan lupa dimakan dengan lahap ya? Karena kau akan menjadi santapan para iblis nantinya.
—R (aku yang bikin, aku yang mual)
Nikmati hidangan dengan daging anakmu.
Nikmati saja anakmu yang sudah kau biarkan selama 17 tahun itu, bukankah sejak ia lahir kalian tak pernah menganggapnya ada? Maka dari itu, silahkan nikmati darah daging dirimu.
Selama 17 tahun itu ia selalu berkeluh-kesah pada dirinya, ia selalu pendam kesedihannya di dalam lubuk hatinya. Hatinya mengeras dipenuhi air mata yang diakibatkan oleh kedua 'orang tuanya' bukankah begitu?
Mengapa kalian menangis? Kalian tak pernah menghargai dirinya, melihat dirinya sebagai anakmu, memperhatikannya? Dia tumbuh dengan kenyataan pahit lalu ia mati dikarenakan ketidakpedulian kalian pada dirinya. Nah.. sekarang waktunya kalian tampilkan hasil ketidakpeduliannya kalian terhadap anak kalian.
Note: sebagian besar karangan ini berasal dari kenyataan.
—R
Halo haloooo, it's been a while since I send ya this, sorry :(( bagaimana akhir minggumu kali ini, Mas Raven? Seperti biasa, kudo'akan harimu lebih baik dariku.
Anyway, can you recommend me a song 'tuk dijadikan sebuah cerpen?? Aku dapat tugas buat cerpen dan gak tahu mau nulis tentang apa... (pls please don't be angst i'm afraid i'll read it while sobbing)
"I knew you in another life; You had that same look in your eyes." Those lyrics suddenly crossed my mind, reminding me of Clocean. Such a cruel, isn't it?
—R
[PFDC or CLC content, i think so..)
Tetaplah mencintaiku, sayang.
Tetaplah ciumi aku setiap pagi.
Tetaplah mengelus rambutku saat kusedih.
Tetaplah menatap diriku dengan penuh cinta, sayang.
Tetaplah menyayangiku walaupun aku berubah.
Tetaplah tertidur saat aku berdarah.
Tetaplah tersenyum saat aku menutup mata selamanya.
Tetaplah hidup saat aku telah tiada.
Carilah penggati diriku, sayang.
—R
Selamat sore, entah rasanya seperti berbicara pada ruang kosong ya? Bagaimana kabarmu? Aku tidak tau apakah ini terlihat dinotifikasimu tetapi akhir akhir ini aku sering kali membaca pesan-pesan lamamu di channel wa mu yang lama, masih terdapat tanggapan darimu dan aku merindukannya.
—R
halo halo halo, maaf banget baru sempet jawab karena kebetulan aku baru ada waktu luang. i’m doing (not so) fine by the way, thank you for asking. how about you? and oh, i’m sorry if i don’t have much responsibility to answer all of those notifications from all of you—kindest people. aku sekarang lagi jam-jamnya sibuk, makanya gabisa seaktif dulu. i’m really sorry and i hope you understand yaa. 😢🙏 i’ll try my best to be more responsible ... huhuhu 🤍
Apa kabar? Sudah lama semenjak terakhir kalinya aku mengirimimu sebuah pesan. Mas Raven tolong hidup lebih lama ya? Hargai hidupmu dengan melakukan hal yang kamu sukai, aku masih ingin melihat tawamu dari kejauhan.
Dari anon berinisial R yang sering kali mengirimu pesan♡
Everytime I lay my eyes upon your writings, I see every word you pen is a showpiece, where a single sentence blossoms into countless—if not endless—meanings.
You craft the wind, the stars, the rain — breathing life into joy and pain. Delicate, but somehow crude.
You possess the soul of a poet, destined to sculpt verses.
Except, you're no poet. You're the poem itself.
i love you, anon. i hope your day is as fine as the ocean’s eyes when it meets the cloud’s eyes! i hope your day is unexpectable (in a good way) just like how octo fulfills xavier’s life with surprises! i hope i can hug you 8 times in a day because humans need 8 hugs everyday to keep healthy!
Hai-hai! Berbahagialah engkau, selalu.
Pengirim hari minggu 🐈⬛Halo haloooo, di sini dengan (?)! bagaimana harimu di sana, Mas Raven? Aku harap harimu dilewati dengan baik dibanding diriku. Jika tidak, semoga hari yang kau dijalani berikutnya bisa lebih baik lagi.
Kak Raven! kamu lebih memilih jadi kecoa dan ditakuti siapapun namun dibunuh secara keji atau kupu-kupu dan disegani siapapun—sampai-sampai dikoleksi meskipun sudah mati? ^_^
Sangkala sesekali berbunyi, “jangan pernah ingin mundur, jangan pernah ingin kabur dari apa yang sudah seharusnya menjadi milikmu.”
Jangan pernah merasa ingin pergi ya, tuan?
Selamat hari minggu kembali, terima kasih sudah ada!
— pengirim hari minggu 🐈⬛
You know what? I still have the screen shoot..
https://drive.google.com/file/d/12R3yB1ek4pURJ2NbM1BJsQy8NlSy-Svt/view?usp=drivesdk
—R
Mas Raven, apakah anda sudah melihat fanfic yang aku buat? Takut engga kekirim
—R
Retrospring uses Markdown for formatting
*italic text*
for italic text
**bold text**
for bold text
[link](https://example.com)
for link