Ayin, Ayin, Ayin. Ayin in my point of view is a cheerful big baby. Adik-able banget. Aku jarang nge-baby baby-in orang soalnya it’s not really my cup of tea, but to have you around is definitely something else. Aku senang Ayin yang selalu welcome aku dan bersikap hangat ke aku. Banyak yang memperlakukan aku baik selayaknya sosok ‘big sister’ ataupun semacamnya, tapi kalau sama Ayin, it feels intensely nice. Aku punya beberapa adik, dan Ayin termasuk yang paling gemas. Adik kecil yang selalu peduli, yang selalu sigap kalau akunya ada sesuatu, yang punya sisi dewasa dan bisa menempatkan diri dengan baik.

Sama kayak aku terhadap teman-teman lain—mungkin kita ngobrolnya gak sering dan gak selalu tiap hari, but you hold a good meaning to my days. We have a good relationship and I consider you as someone close to me, really. Whenever you feel like needing someone to talk to, you’ll always have me, ’kay? Aku mungkin nggak selalu nanya, but please know that I always put my eyes on you, to make sure you’re okay. Cayang Ayin. <3

Achipa di mata aku itu definisi a fresh breeze we need every single time, every single day. Talking with her brought a vast excitement in which I think it’s not what we intentionally build, but instead just casually exists within her presence. Gak pernah sekalipun dia memperlakukan orang lain dengan buruk, gak pernah kasih lihat suasana hati yang gak baik juga. Selalu baik dan benar-benar menganggap semua orang berharga, sama rata. Dari dulu aku sering lihat Achipa, but to have her around to be one of my friend is really a blessing I’ve got this year. Kalau ada kebersyukuran yang sangat aku junjung tinggi di tahun ini, maka dipertemukan dengan kamu adalah yang akan selalu aku ingat. Terus jadi manusia baik, okay? 🤍