kemarin aku baru catch up isi putusannya agak maleman terus ada beberapa logika konyol hakim MK yang menurutku perlu dibahas lebih jauh. dari yang paling fundamental, pencalonan gibran dianggap bukan nepotisme sementara kayak. dia jelas2 anaknya jokowi gitu T_T dan pamannya yang eks ketua hakim MK juga dianggep melanggar etika karena turut serta meloloskan pencalonan keponakannya. kalau si 2,3 itu bukan tindakan nepotisme, maka semua pelanggaran etik itu kan juga gugur? paham nggak sih betapa seremnya ketidakterbuktian nepotisme ini? terus sampe ada dissenting opinion dari KETUA HAKIM MK. ketidakberadayaan orang waras untuk melawan, menurutuku itu sebuah titik sejarah di mana demokrasi kita digunduli habis-habisan. dan caranya juga masif, terskturtur, agresif, DENGAN PERAN PRESIDEN. gila gasih area konstitusi pake logika hukum yang super formil. ga ada kita bicara keadilan. kita sambut indonesia amburadul 25 tahun ke depan.