Jujur aku belum kepikiran tentang fans yg tau mereka pacaran karena yg pertama mereka kan backstreet ya.

Gata emng sering mau ikut Gentari ke mana2 tp akan ada saatnya dia tau diri buat gak ngintilin pacar cantiknya itu, kan ada aja kondisi yg gak bagus buat bareng.

Gata jg gak selalu bareng Gentari, dia bakal balik ke rumahnya nanti, terus mereka bakal LDR soalnya Gata kan mau pindah HAHAHA. Kalo udah pindah kan makin susah ya hubungan mereka dicium berita, kalo ketemu jg paling ke mana gitu enggak mungkin ketemuan di Jakarta.

Jadi Gata tuh sempet rame di media karena sesuanu pas dia udh pensiun... Tp media jg engak nyambung2in sama Gentari padahal intinya Gentari terlibat hehehehe...

Gaya storytelling aku berubah pada bagian apa ya…

Aku abis check narasi 2G dari awal banget sampe bikin epilogue. Itu totalnya 50rb lebih kata, cara aku menyampaikan kata perkata menurutku sama saja, itu baru menurutku.

Jadi untuk tidak mau merasa bahwa hanya opiniku yang menyimpulkan itu, seminggu yang lalu aku cari dan bayar 3 orang editor naskah yang berbeda dari 3 penerbit besar di Indonesia melalui relasiku sebagai orang yang memang pernah bekerja pada bidang itu, mereka aku bayar buat baca ceritaku dari awal sampai akhir.

Aku mendapat hasil sejak dua hari lalu, jawabannya hampir sama = tidak ada yang berbeda dari cara aku berstorytelling.

Storytelling yang sama, font juga sama, ukuran font sama, kerapian paragraf sama, titik koma tidak pernah berubah pasti sesuai dengan kaidah.

Jadi aku bingung, maksud gaya storytelling berbeda itu pada bagian mana?

Aku bukan anti kritik, tapi aku sampai mencari orang-orang profesional untuk menyetujui pendapat kamu jika seandainya storytellingku itu memang beda, maka akan kuakui dan minta maaf.

Iya lumayan menyinggung pada pesan terakhirnya.

Padahal AU belum selesai kemarin, makanya aku gak bales pesan ini.

Setiap penulis memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan titik-titik pertanyaan dari readers. Kebetulan pertanyaan dari kamu memang ditanyakan sama sebagian orang jadi aku berusaha untuk tidak tersinggung, memang aku menulis dengan cara meletakkan banyak pertanyaan pada tengah-tengah cerita, contohnya sudah sejak capt-manager S1 dibuat juga di tengah-tengah banyak pertanyaan dan aku jawab pada akhir.

Yang bikin aku tersinggung adalah point di mana kamu membandingkan aku dengan author lain pada ketikan kamu di bagian (4) membuatku tersentil dan merasa tidak dihargai.

Aku berusaha untuk tidak peduli dengan ucapan orang-orang yang menyebut udah gak ngefeel, etc. Tapi dengan membandingkan bagaimana aku mengolah cerita dengan author lain mengolah cerita, maaf aku bilang gini, tolong untuk kamu baca AU dr author tsb aja, aku gak keberatan untuk itu.

Memang kritik dan saran itu diizinkan dalam suatu hal, tapi ada etika untuk mengungkapkannya, kalian punya hak untuk mengkritikku dan aku juga punya hak jika aku mengatakan aku boleh dikritik dengan syarat jgn dibandingkan aku dgn author lain.

Setiap author pasti punya cara masing-masing untuk bercerita, setiap author punya cara masing-masing untuk menghidupkan characternya, setiap author punya alur awal-akhir masing-masing yang akan disampaikannya sesuai dengan tenggatnya.

Jika kamu mau tau, jujur aku sudah sepuluh hari aku sakit hati sama ketikan kamu di (4). Tapi tidak apa-apa, sudah aku telan, sudah aku perbaiki dengan cara menjelaskan secara rinci pada epilogue dan extra chapter/part yg aku usahakan update setiap hari. Aku hanya berharap jika ada readers lain yang berpikir seperti kamu, akan puas dengan jawaban-jawaban melalui narasi yang aku kasih setiap subuh itu.

Tolong ingat, aku sangat berterima kasih ketika kamu sudah bersama 2G sejak awal, aku berterima kasih jika kamu sempat memberikan banyak feedback terutama jika mengirimi pesan di retro, aku juga berterima kasih atas untaian kalimat panjang kemarin.

Sudah, terima kasih ✨