hello, Anon-san! · 1y

kak aku bingung.. aku bohong ke keluarga soal skripsi. aku bilang udh sampe bab 3 padahal baru pengajuan judul, blm aku kerjain lagi dari taun lalu. Bpk udh nyuruh semester ini harus lulus karna udh mau pensiun. Setiap mau ngerjain psti takut duluan sampe skrng malah takut semuanya tentang kuliah. Gmn ya kak, itu proposal udh aku anggurin setaun lebih udh ganti pembimbing juga. Aku takutnya malah suruh ganti judul. Pengen lulus tp takut mau buka draft. Otakku beneran gk bekerja. Awal kuliah aku oke² aja pdhl.. Ngerjain tugas, ikut organisasi, ipk juga aman tp knp pas ngerjain skripsi begini ya kak? Rasanya mau ngilang aja, mau jd makhluk paling kecil yg bs sembunyi di bawah kasur ㅠㅠ

halo, anon-san! terima kasih banyak ya, sudah bersedia menunggu responku. message ini udah masuk sekitar satu bulan dan aku bener-bener nggak buka retrospring dalam hitungan minggu karena beberapa alasan. mulai dari aktivitas real life, kesehatan, hingga jam rutinitas yang agak berubah di bulan puasa. terima kasih juga sudah memahami kondisiku ya.

gimana perkembangan skripsimu sekarang setelah 1 bulan mengirimkan pesan ini? aku harap skripsimu sudah ada progress, ya. mungkin menurutmu progress itu kecil, ya. tapi progress tetaplah progress. nyusun skripsi bukanlah hal yang mudah, lho. jadi adalah hal yang wajar apabila kamu merasa demotivated hingga kesulitan untuk melanjutkan apa yang kamu harus selesaikan. understandable pula jika kamu sampai berbohong kepada ayahmu, namun menurutku bagaimana pun tindakanmu tidak bisa dibenarkan. berbohong hanya memaksa kita untuk melakukan kebohongan selanjutnya, selanjutnya, dan selanjutnya agar kebohongan-kebohongan sebelumnya dapat tertutupi.

kalau ditanya kenapa bisa kayak gini padahal awal-awal kuliah padahal baik-baik aja, mulai dari ikut organisasi sampai persoalan IPK pun "aman", yaa hanya kamu yang bisa menjawabnya. sejauh-jauhnya aku memberikan asumsi, pasti tidak sepenuhnya bisa meng-capture apa yang sedang kamu alami dan rasakan. kenapa? karena aku bukan kamu. aku bukan kamu yang menjalani dan merasakan semuanya sedari awal. jika kamu ingin mengatasi semuanya, idealnya memang mengetahui akarnya dan membasminya mulai dari sana. namun jika kamu sudah berusaha mencari jawabannya sendiri namun belum menemukan exact point-nya, jangan sungkan untuk meminta bantuan tenaga profesional, ya. mungkin di kampusmu ada layanan psikologi gratis untuk seluruh sivitas akademika, tidak ada salahnya dimanfaatkan. atau kamu bisa coba menceritakan kendalamu kepada dosen yang kamu percaya. tidak mesti harus dosen pembimbing skripsi apabila kamu belum sepenuhnya nyaman mendiskusikan hal ini, meskipun idealnya harusnya demikian.

mengerjakan skripsi bukanlah hal yang mudah. nggak sedikit dari pejuang skripsi yang sampai harus nangis tiap malam, merasa dirinya tidak cukup cerdas untuk berjuang sampai akhir, hingga terserang sakit fisik dan muncul pikiran-pikiran negatif. jadi kamu tidak sendirian, anon-san. namun yang ingin aku tekankan, kamu tetap punya alasan untuk berjuang dan menyelesaikannya sampai akhir. kalau bukan kamu yang menyelesaikannya, siapa lagi? kalau nggak sekarang diselesaikan, kapan lagi? apakah skripsi ini bisa didelegasikan (digantikan/dilakukan oleh orang lain)? kan enggak bisa, ya... skripsi juga adalah fase yang memang harus dilewati semua orang agar bisa menyandang gelar baru dan membawa pulang selembar ijazah. entah kapan kamu siap mengatakannya, tapi menurutku kamu bisa mencoba jujur kepada ayahmu terkait kondisi sebenarnya. meskipun itu bertahun-tahun kemudian, meskipun saat kamu akan bersiap merantau untuk bekerja nantinya, katakanlah betapa tertekannya kamu saat itu hingga harus berbohong pada ayah. mungkin kamu merasa khawatir mengecewakan dan menyusahkan ayahmu yang akan pensiun, ya? sampaikan pula alasan-alasan mengapa kamu harus sampai hati membohonginya. berjanjilah untuk tidak melakukannya lagi dan tetap tumbuh menjadi manusia yang baik, untuk kepentingan dirimu dan membahagiakan ayahmu.

terima kasih telah bertahan sampai detik ini! kamu nggak sendirian melewatinya, kok. kamu jauh lebih hebat dan berkapasitas dari apa yang kamu bayangkan. aku harap, di masa depan nanti, aku bisa mendengar kabar baikmu yang telah diwisuda, ya.

Retrospring uses Markdown for formatting

*italic text* for italic text

**bold text** for bold text

[link](https://example.com) for link