hello, Anon-san! · 1y

Kak aku mau cerita. Aku fresh graduate, belom kerja. Mungkin ortu udah kesel liat aku ga kerja kerja juga padahal udah lulus mereka nyuruh aku ikut suatu pelatihan kerja yang aku masih pemula banget dan aku sebenernya ga terlalu mau. Yaudahlah aku ikut biar ortu ga bete. Nah pas aku ikut ada satu materi yg aku sama sekali belum pernah belajar, aku kesusahan dan pelatihnta marahin aku didepan kelas. Aku sedih, ngerasa ga guna. Pas pulang aku cerita ke ortu, mereka cuma respon harusnya aku bersyukur blablabla. Aku tambah sedih kak dengernya, rasanya kaya ga seharusnya aku ngerasa sedih cuma gara2 gabisa dan dimarahin. yaudah aku telen aja semua, gamau cerita lagi ke ortu

halo, anon-san! terima kasih banyak telah bersedia menungguku memberikan respon, ya. ada beberapa alasan hingga message-mu belum sanggup kurespon hingga satu bulan lamanya. mulai dari aktivitas real life, alasan kesehatan, hingga jam rutinitas yang bergeser saat bulan puasa. terima kasih banyak telah memahami kondisiku, ya. aku akan pelan-pelan membalas setumpuk message yang masuk di retrospring dan tetap berusaha memberikan respon yang terbaik buat anon-san semuanya.

gimana perkembanganmu saat ini, setelah satu bulan mengirimkan message ini? membaca ceritamu, menurutku sih tiap orang berhak merasa sedih di saat dirinya dalam keadaan tidak baik-baik saja. termasuk di kala kamu merasa kesulitan saat mengikuti pelatihan hingga dimarahi oleh coach (?) mu. respon orang tua yang seharusnya bisa menenangkan, menyemangati, dan berpihak pada kita malah tidak didapatkan sepenuhnya dengan tulus. jadi wajar apabila beberapa anak di luar sana merasa kesulitan hingga menutup diri sepenuhnya dari orang tua.

mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. nyari angkot kosong atau driver ojol yang bener-bener mau nganterin kita aja butuh waktu, bukan? belum lagi tantangan tiap generasi pasti berbeda. jaman nenek-moyang kita dulu, mungkin stressor (pencetus stress)-nya adalah soal peperangan, penjajahan, jauh dari rasa aman karena takut ketangkap musuh dan diakhiri hidup-hidup. di generasi sekarang, mungkin kita nggak perlu merasakan betapa tertekannya harus bertarung senjata dan mengonsumsi makanan-makanan basi bekas penjajah. tantangannya berubah menjadi cara bertahan hidup dengan tetap waras, mencari pekerjaan, hingga menemukan pasangan hidup. jaman orang tua kita dulu, meski statusnya hanya sebatas pegawai admin, mereka bisa beli rumah layak dengan luas tanah segaban-gaban. tapi di jaman sekarang? harga gorengan aja udah ngadi-ngadi (di Depok sih bakwan abal-abal dijual 5000 = 3 pcs!). untuk memenuhi kebutuhan primer saja susahnya minta ampun. terlalu kompleks jika kita hanya memusingkan mengapa sulit mendapatkan pekerjaan di jaman sekarang. tetapi aku yakin, setidaknya kamu sudah berusaha dengan sangat baik. buktinya kamu mau ikut pelatihan, meski bukan sesuatu yang kamu mau.

anon-san, apapun kamu berhak menentukan hidupmu sendiri. jika kamu ingin mengikuti suatu pelatihan, ikutilah pelatihan/course pendek yang sesuai dengan minat dan pertimbangan karirmu di masa depan. kamu sepenuhnya bertanggung jawab atas hidupmu sendiri. orang tua punya jangka waktunya saat hidup berdampingan denganmu. ketika mereka nggak ada, suka tidak suka, siap tidak siap, kamu tetap lanjut berjalan ke depan. jika suatu saat nanti kamu bertentangan dengan orang tua atau orang lain, kamu berhak mengeluarkan pendapat dan menyatakan keinginanmu secara asertif. siapa lagi yang akan menolong hidupmu sepenuhnya kalau bukan kamu sendiri (selain Tuhan, tentunya)? berlatih komunikasi asertif memang tidaklah mudah. namun sekalinya kamu bisa, kamu akan merasa bahagia dan penuh dalam menjalani hidup. aku berdoa semoga kamu segera mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion-mu, yang membuat kamu bisa hidup mandiri dan bertanggung jawab penuh dengan kehidupanmu, pekerjaan dengan lingkungan kerja yang sehat, dan yang bisa membahagiakanmu dunia-akhirat.

Retrospring uses Markdown for formatting

*italic text* for italic text

**bold text** for bold text

[link](https://example.com) for link