hello, Anon-san! · 1y

Kak, aku harus gimana? Aku pikir aku udah jadi lebih baik ternyata sebulan terakhir ini waktu ketemu temen, mereka bilang aku makin kelihatan gak baik-bak aja.
4 tahun yang lalu, tahun 2019 aku putus. Dia pacarku selama 3 tahun. Dia temenku duluan lalu jadi pacar. Setahun kemudian aku LDR, dan di tahun ke 2 LDR dia sudah bicara serius ke orangtuaku. Tapi allah tunjukkan dia bagaimana. Selama LDR, setiap kita ada kesempatan berkunjung ke kota rantau masing2, pasti kita sempetin. Naturally, temen2 kampus dia jadi temenku juga. Ada satu orang yang berubah jadi temen sobiku, temen yang ini cewek ya. We were close enough to telling eact other our everyday life. Tahun itu, saat pembicaraan hubungan kita semakin serius, tiba-tiba temen yg aku maksud diatas, chat aku kalau dia merasa mau "menyelamatkan"ku dari dia krn sebenarnya mereka punya hubungan dibelakangku dan sudah berlangsung sejak aku berkunjung ke kampusnya cowokku. Padahal selama itu aku sering ke kampusnya, kenal sama banyak orang tapi none of them yg ngasih tau aku kalau mereka selingkuh dibelakangku.
Saat itu juga aku serasa hilang, aku merasa worthless aku merasa dipermainkan aku merasa ditipu habis-habisan oleh semua orang. i'm such a fool, for love and for friends. Di khianati orang2 yang kusayang, pacar dan temen2ku. I thought she's such a good friend to me, but nope setelah bilang hal itu, dia lanjut pacaran sm exku kak:')
Aku tau he's not the one, and i alr accepted and moved on, gaada rasa yg kesisa. Lalu pandemi tiba, dan honestly im feeling okay. Kecuali aku jd terbiasa gak percaya sama orang baru, im afraid of them. aku takut dikhianati dan jadi orang bodoh lagi. Setiap ada temen baru, aku udah punya banyak kekhawatiran, what if what if..... so i never got close to anyone, ever since.
Tapi kak, rasanya aku pengen melangkah maju dan nggak berprasangka buruk ke orang lain😭

halo, anon-san! makasih ya udah berkenan mengirimkan ceritamu ke safe space abal-abal ini, wkwk! dengan kamu ngirimin cerita ini, itu tandanya kamu percaya sama aku. jadi makasih lagi karena kepercayaan itu muahal buanget harganya (bagi aku, hehe). apa yang udah kamu alami sejauh ini adalah hal yang sangat berat pastinya. aku bisa membayangkan betapa hancur, kecewa, dan terlukanya kamu saat itu. masalahnya nggak cuman satu orang aja yang berkhianat. ada buanyak orang yang terlibat dalam kisah menyakitkan ini. jadi sangat wajar pula apabila dampaknya kamu menjadi sulit percaya dengan orang lain. ibaratnya kamu habis dikeroyok secara fisik sama banyak orang, mungkin saat ini kamu sudah bisa pelan-pelan melupakan apa yang telah mereka perbuat ke kamu. mungkin juga fisik kamu udah pulih seperti sedia kala. tapi rasa sakitnya saat dikeroyok, nyut-nyutan luka fisik yang kamu dapatkan selang beberapa waktu setelah kejadian, hingga perjuanganmu untuk bisa memudarkan bekas keroyokan itu kan nggak gampang dilupain gitu aja. "rasa" itulah yang membuat kamu sekarang ini bawaannya curigaan aja gitu sama orang lain.

understandable, kok. sangat bisa dipahami. dalam beberapa kasus, orang yang mendapatkan isu kesehatan mental pun tidak melulu karena korban orang tua beracun, atau korban kekerasan, atau orang yang tengah menjalani quarter life crisis. korban bencana alam, pasca ditinggal orang terkasih (meninggal), hingga korban perselingkuhan pun juga bisa mengalami hal tersebut. sehingga jika kamu merasa sudah melakukan segala cara untuk pulih secara mandiri namun prasangka buruk itu masih nempel dengan kuat, bahkan hingga membuat kemampuan bersosialisasimu berjalan sangat tidak maksimal, kamu bisa nge-reach tenaga profesional seperti psikolog klinis untuk mengonsultasikan kendala-kendalamu lebih dalam. I mean, isu percintaan menjadi salah satu dari enam isu besar di Jepang yang menyebabkan seseorang memutuskan untuk mengakhiri hidup, lho. aku berani bilang gini karena ada datanya dari Kemensos-nya Jepang yang collab sama Kepolisian Negara Jepang. datanya pun data kualitatif dan kuantitatif yang baru dirilis bulan Februari 2023 lalu. jadi masih fresh, ya... tenang aja, gue bukan tipe orang yang "asal bunyi" atau "asal komen", kok.

anon-san, aku seneng banget kamu memiliki keinginan untuk melangkah maju dan nggak berprasangka buruk terus-terusan ke orang lain. itu tandanya suara hati terkecil kamu ngasih sinyal nih, buat kamu bangkit dan bergerak pulih. nggak semua orang bisa punya keinginan seperti ini, lho. nggak jarang juga mereka menyalahkan keadaan dan terus-menerus meratapi dirinya sendiri seakan-akan dirinya memang ditakdirkan hidup sial, misal. artinya apa? kamu punya survivor mentality yang patut aku apresiasi dan acungi jempol. kamu nggak nyalahin diri terus-terusan, kamu nggak ngecekokin dirimu dengan kata-kata negatif, dan kamu sadar bahwa kamu perlu berupaya demi kisah yang lebih baik. sehingga yang perlu kamu ingat selanjutnya, kamu beneran layak untuk bahagia kok, anon-san. kamu layak untuk mendapatkan cinta yang sehat dari orang yang sehat pula. kamu layak untuk berelasi dengan orang-orang sehat di lingkungan yang sehat. kamu layak bertumbuh dan berdaya secara sehat. kehadiran kamu benar-benar seberharga itu di dunia ini. maafkanlah dirimu yang pernah terluka karena mereka, ya. tunjukan ke dirimu bahwa kamu tidak layak menerima perlakuan seperti ini lagi. sayangi, hormati, dan cintailah dirimu banyak-banyak. dengan begitu, ketika tangki kehidupanmu sudah penuh, kamu pun akan kembali bisa menghormati dan mencintai orang-orang di sekitarmu. kamu akan kembali berani memulai relasi dengan orang baru. semangat ya, anon-san. kita lewati ini bersama-sama, ya.

Retrospring uses Markdown for formatting

*italic text* for italic text

**bold text** for bold text

[link](https://example.com) for link