Halo, Aisy, pasti berat ya di sana? Melalui banyak hal yang memberi kamu tanda tanya—tapi kamu justru gak lekas mendapat jawaban dari pertanyaan tersebut. Pasti berat ya karena tiba-tiba, kamu lahir sebagai anak perempuan pertama yang entah kenapa, rasanya gak banyak memberi kamu ruang. Kamu tiba-tiba diberi tanggung jawab untuk bisa menjadi contoh untuk adik-adik kamu. Kamu tiba-tiba diberi tanggung jawab untuk bisa sempurna. Pergi ke sekolah yang baik, dapat nilai yang tinggi, dan harus masuk universitas ternama. Tiba-tiba, kegagalan jadi hal yang terlarang buat kamu—karena satu kali kamu gagal, kamu bisa nangis di kamar karena merasa kamu sudah gagal dua kali, baik sebagai anak maupun kakak.

Lama-lama, kamu justru tumbuh jadi anak yang banyak rasa takutnya untuk mencoba karena kamu takut kalau nanti kamu gagal dan justru mengecewakan orang lain. Lama-lama, kamu jadi keras dengan diri kamu dan merasa bahwa kamu anak yang banyak kurangnya karena gak bisa menjadi sosok yang diharapkan Bapak.

Tapi, Aisy, aku cuma mau bilang, kegagalan itu gak pernah mengurangi nilai kamu sebagai manusia. Cuma karena kamu gagal, bukan berarti kamu sepenuhnya gagal dalam hidup. Kadang, kamu perlu jatuh supaya kamu tau gimana caranya bangkit. Dan kamu gak pernah sendirian. Gak sekalipun.

Kadang, Aisy kecil suka merasa kalau dia gak punya siapa-siapa. Ibu kerja, bapak kerja, adik-adik masih kecil, dan teman-teman jauh rumahnya. Tapi, nanti, Ibu bakal belajar untuk lebih banyak bangun komunikasi dengan Aisy. Akan ada di satu waktu di 2020 kemarin waktu Aisy gagal besar dan Ibu bilang kalau Ibu gak akan pernah pergi dan akan selalu ada untuk mutar dunia Aisy yang berhenti. Di 2022 nanti, Aisy bakal melalui salah satu lonjakan yang luar biasa. Tapi, Aisy melalui itu semua dengan baik. Aisy masih punya rasa takut yang besar, tapi pelan-pelan Aisy mau belajar buat nyingkirin itu.

Makasih banyak ya Aisy kecil karena sudah mau berproses membentuk diri Aisy yang sekarang. Makasih karena sudah mau tumbuh besar dengan baik. Nanti, kita belajar sama-sama lagi ya. Kita belajar untuk gak lagi takut, kita belajar untuk lebih lembut sama diri sendiri, kita belajar untuk mencintai dan dicintai. Kita belajar lagi perihal banyak hal yang ada di dunia ini.